Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Hati-hati Ada 3 Riset Terbaru Virus Covid-19, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Artikel berikut ini adalah tiga ringkasan dari beberapa penelitian terbaru Covid-19. Mulai dari Covid-19 parah yang dapat memicu kondisi autoimun hingga temuan varian baru yang menyebabkan lebih banyak virus di udara. Untuk diketahui, penelitian berikut masih memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi oleh peer testimonial. Berikut rangkuman 3 penelitian terbaru, dilansir dari Reuters, Rabu (22/9/2021). Rangkuman riset Covid-19 terbaru Covid-19 yang parah dapat memicu kondisi autoimun Temuan baru menunjukkan, kondisi Covid-19 yang parah dapat mengelabui sistem kekebalan untuk memproduksi apa yang disebut autoantibodi yang berpotensi menyerang jaringan sehat dan menyebabkan penyakit inflamasi. Hal ini ditulis peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Communications. Mereka menemukan autoantibodi dalam sampel darah dari sekitar 50 persen dari 147 pasien Covid-19 yang mereka pelajari, dan kurang dari 15 persen

Mengetahui Tulang Kering Dan Fungsinya

Jakarta - Tulang kering atau tibia adalah tulang panjang utama di kaki bagian bawah. Rata-rata panjang tulang kering adalah sekitar 36 cm. Tulang kering termasuk tulang anggota gerak bagian bawah. Selain tulang kering, tulang anggota gerak bagian bawah ini mencakup tulang tempurung lutut, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan tulang jari kaki. Pada individu yang sehat, patah tulang kering adalah cedera paling umum yang mempengaruhi tulang ini. Selengkapnya, dilansir dari Verywell Wellness, berikut adalah anatomi, fungsi, dan gangguan pada tulang kering   Anatomi tulang kering Tulang kering menanggung sebagian besar berat di antara lutut dan pergelangan kaki. Side (sisi luar) tulang kering adalah fibula, yakni tulang panjang yang lebih kecil yang memberikan stabilitas dan membantu rotasi pergelangan kaki. Tulang panjang seperti tulang kering mengandung sumsum tulang di dalam rongga sepanjang tulang. Ujung tulang kering memiliki tulang spons yang d

Seorang Pria Ini Mampu Membaca Cepat Dan Ingatan Yang Luar Biasa

Jakarta - Seorang pria asal Nepal bernama Bijay Shahi viral di jagat media sosial Indonesia baru-baru ini. Cuplikan video clip di Instagram yang menampilkan dirinya baca buku secepat kilat sukses bikin warganet kagum. Pada Rabu (8/9), sebuah akun dengan username @viralrepost. id mengunggah video Shahi membaca cepat di suatu acara talkshow. Berdasarkan pantauan kumparan, cuplikan rekaman ini berasal dari video clip YouTube yang diunggah channel Prime Times HD, sebuah saluran TELEVISION lokal di Nepal, pada 19 Juli 2020 lalu. Posting-an @viralrepost. id tersebut langsung viral dengan catatan lebih dari 62 ribu views pada Kamis (9/9) siang. Video tersebut menampilkan caption yang menyebut bahwa Shahi merupakan "manusia dengan skill baca tercepat." Dalam rekaman, Shahi memang terlihat membaca dengan kecepatan super: Suaranya enggak bisa dipahami secara jelas, dengan gestur grasah-grusuh yang diiringi bantuan speaker menuangkan air agar ia dapat membalik halaman lebi

Waspadai Tanda Hitam Dileher Anda, Bisa Jadi Itu Bukan Daki Melainkan Tanda Penyakit, Berikut Penjelasannya

Jakarta - Pernahkah kamu melihat orang dengan kulit berkerak kehitaman di belakang lehernya? Kebanyakan orang mengira hal tersebut merupakan daki. Namun, ternyata tak semua location kehitaman di kulit disebabkan oleh daki. Salah satu penjelasan kulit kehitaman di leher yang kamu lihat itu adalah acanthosis nigricans. Ini merupakan kelainan kulit yang umum ditemukan pada orang obesitas dan pengidap diabetes.  Menurut studi kepustakaan dari peneliti Fakultas Kedokteran UGM, Kartika Kemala dan Retno Danarti, acanthosis nigricans merupakan kelainan kulit yang secara klinis ditandai oleh adanya patch atau plak berwarna coklat, abu-abu sampai hitam, disertai dengan struktur seperti beludru. Hingga saat ini, prevalensi kasus acanthosis nigricans masih belum dapat diketahui secara pasti. Meski demikian, "prevalensi acanthosis nigricans dilaporkan meningkat secara paralel dengan peningkatan obesitas, berhubungan dengan resistensi insulin dan diabetes melitus,"kata Kemal